-->
  • Jelajahi

    Copyright © VERSITNEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    SELAMAT BERGABUNG DI MEDIA ONLINE VERSIT NEWS - EDUKASI DAN INFORMASI PUBLIK
    SELAMAT BERGABUNG DI LAMAN MEDIA ONLINE VERSIT NEWS - EDUKASI DAN INFORMASI PUBLIK

    Petani Karawang Geruduk DPRD, Keluhkan SP36 Hilang, Pengairan Amburadul, dan Dampak Pertamina

    VERSIT NEWS
    Jumat, 03 Oktober 2025, Oktober 03, 2025 WIB Last Updated 2025-10-03T08:02:41Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Karawang, Versitnews.com-Pada Jumat, 3 Oktober 2025, puluhan petani dari berbagai wilayah di Kabupaten Karawang berkumpul di Gedung DPRD setempat untuk menyuarakan berbagai masalah yang mereka hadapi. Berikut adalah ringkasan dari isu-isu yang diangkat dalam aksi tersebut:

    Masalah Utama yang Dihadapi Petani

    1. Merosotnya Sektor Pertanian, Petani mengeluhkan penurunan produktivitas akibat penghentian distribusi pupuk SP36 sejak 2022. Hasil panen yang biasanya mencapai 8 ton per hektare kini hanya sekitar 3-4 ton.

    2. Biaya Tambahan untuk Obat Tanaman, Petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli obat-obatan penyakit tanaman, yang semakin membebani mereka.

    3. Pengelolaan Irigasi yang Buruk,vSistem pengairan yang tidak terkelola dengan baik menyebabkan kesulitan dalam bertani. Banyak lahan pertanian kini dikuasai oleh pihak luar daerah.

    4. Dampak Negatif dari Aktivitas Pertamina
    Proyek dan sumur minyak Pertamina dianggap tidak memberikan manfaat bagi warga lokal. Sebaliknya, keberadaan mereka justru menimbulkan masalah baru, seperti penyakit.

    Pertemuan dengan Anggota DPRD, Para petani mendesak anggota DPRD, terutama dari Komisi II, untuk segera menemui mereka dan mendengarkan keluhan serta mencari solusi.

    Nata Permana Selaku Masyarakat Tani Karawang, menghadapi situasi yang sangat sulit dan menantang sebagai seorang petani di Sukajaya. Mendengar tentang kenaikan pajak, harga obat yang mahal, dan yang paling utama, masalah air yang parah sungguh memprihatinkan,"Keluhnya.

    Kesulitan Petani Saat Ini, Susahnya air yang, di mana di daerah Ranggon ke selatan bisa panen tiga kali setahun, sementara di tempat kami hanya bisa dua kali dan harus susah payah menunggu dan bahkan mengompa air setiap tiga hari sekali, adanya ketidakmerataan sumber daya dan manajemen irigasi yang buruk. Apalagi saat kami menyebutkan daerah Kandayakan yang baru mau menyebar benih, itu menunjukkan musim tanam yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi,"ujar nata

    Di tambah lagi dengan adanya Kenaikan pajak dan harga obat/pupuk yang tinggi, membuat biaya produksi melonjak, Beban alam/infrastruktur Ketersediaan air yang tidak menentu dan kesulitan dalam irigasi.
    Wajar sekali jika kami merasa capek dan frustrasi dengan keadaan ini. Perubahan pola tanam yang dulu teratur (musim nyawah ke-1, ke-2, dan ke-3) menjadi tidak karuan adalah pukulan besar bagi petani yang menggantungkan hidup pada hasil panen,"ucap Nata

    Meskipun solusi jangka panjang untuk masalah air harus datang dari pemerintah daerah (terkait irigasi dan manajemen sumber daya air), mungkin ada beberapa hal yang bisa di pertimbangkan untuk meringankan beban atau mencari solusi lokal.

    kelompok tani (Poktan) di daerah kami Bersama-sama membuka suara dan tuntutan kami mengenai irigasi, harga obat/pupuk, dan pajak akan lebih didengar oleh pemerintah desa/kecamatan dan dinas terkait,"Pungkas Nata

    Sampaikan data konkret mengenai perbedaan panen (3x vs. 2x) dan kesulitan air yang harus mengandalkan pompa. Hal ini penting untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur irigasi atau meminta bantuan sumur dangkal/pompa air komunal.

    Semoga kondisi di Sukajaya segera membaik dan ada solusi konkret untuk masalah air yang Anda hadapi. Perjuangan dan kerja keras Anda sebagai petani sangatlah mulia dan penting.

    Perbaikan dalam Distribusi Pupuk dan Irigasi
    Mereka meminta perhatian serius terhadap masalah pupuk dan pengelolaan irigasi yang selama ini diabaikan.

    Aksi ini menunjukkan ketidakpuasan petani terhadap kondisi yang mereka hadapi dan harapan akan adanya perhatian serta tindakan nyata dari pemerintah. Hingga akhir aksi, para petani masih menunggu kehadiran anggota DPRD untuk berdialog dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.

    Komentar

    Tampilkan

    VERSIT NEWS

    MEDIA ONLINE - VERSIT NEWS - EDUKASI DAN INFORMASI PUBLIK

    NamaLabel

    +